Skip to main content

Penerapan PDE ku selama di satuan

Yang akan kami terapkan di satuan setelah mendapat meteri PDE di disinfolahta yaitu

1.Membuat kerja di satuan dengan mengoptimalkan fungsi komputer

2.Merapikan data data yang telah di buat di komputer dengan aplikasi dan penerapan Folder

3.Membackup data data di google drive sehingga tidak hilang

4.Membuat sistem kerja menjadi lebih efisien karena menggunakan aplikasi yang ada di PC

5.Mengenalkan aplikasi2 asing yang penting untuk digunakan dalam menunjang kerja di satuan

6.Meminimalisir penggunaan kertas dan mengalihakan ke fungsi PC agar efektif

7.Membuat Blog untuk satuan agar satuan dapat lebih dikenal luas oleh masyarakat

8.Menggunakan Media Blog untuk melaksanakan Pendeketan teritorial kepada masyarakat

9.Menggunakan Media Blog untuk memberikan bekal pengetahuan kepada prajurit 

10.Menggunakan Media Blog untuk ekpos berita terkini dan menghindari hoax yang merugikan satuan

 

Comments

Popular posts from this blog

Karier Umum Ku

     Saya akan menceritakan kisah perjalanan hidup seseorang yang merupakan abang saya sekaligus atasan saya yang bernama Kevin Maulana Rosyidi berpangkat Letnan Dua.          Langsung saja awal mula Kevin lahir di Magelang, 3 Mei 1999. Kevin merupakan anak pertama dari 3 bersaudara dari pasangan Bapak M. Nasir yang berprofesi sebagai prajurit TNI AD yang sekarang sudah pensiun dan Ibu Sugiarti yang berprofesi sebagai PNS guru bidang studi bahasa inggris.         Kevin memiliki 2  adik, yang pertama laki laki bernama Raja Karomaen dan yang kedua perempuan bernama Grace Almahira. Kevin lahir pada saat Ayahnya dinas di Ambon, Jadi Kevin terlahir tanpa seorang Ayah disampingnya hingga selama 3 tahunlah awal mula Kevin bertemu dengan Ayahnya walau sempat asing dimataNya. bahkan dia sempat memanggil nama ayahnya dengan panggilan "Om Tentara"      Kevin sudah terbiasa jauh dari Ayahnya semenjak Kevin lahir, Kevin tinggal di salah satu Batalyon di Kota Magelang yaitu  Yon Arteleri M

Suka Duka Jadi Prajurit"

  Menjadi prajurit TNI memang tidak mudah. Selain diwajibkan memiliki ketrampilan militer dan disiplin tinggi, mereka juga harus siap untuk ditugaskan di manapun. Baik itu ke daerah konflik ataupun ke daerah pinggiran Indonesia untuk menjaga perbatasan wilayah Republik kita. Terutamanya prajurit penjaga perbatasan Indonesia. Selain fisik, mereka juga harus menyiapkan mental mereka dengan matang untuk dapat melalui tantangan yang ada saat menjalankan tugasnya. Saat ini dirasakan Prajurit TNI dari Batalyon 143/Tri Wira Eka Jaya, yang saat ini bertugas di wilayah timur Papua. Jauh dari Keluarga Ini adalah hal yang pasti akan dialami oleh para prajurit TNI, di mana mereka harus bertugas ke luar dan berpisah jauh dari keluarga mereka. Hal yang sama juga dihadapi oleh para prajurit yang akan bertugas sebagai penjaga perbatasan. Namun bagi mereka, tantangannya bukan hanya itu saja. Selain harus berpisah dengan keluarga terkasihnya dalam waktu yang cukup lama, mereka juga sebagian pos kesulita

Karier Militerku

      CATAR          Diawali dengan mendaftarkan diri dengan membawa berkas ke AJENDAM IV DIPONEGORO, saat itu kevin mendaftar dengan masih menggunakan seragam SMAnya, dengan mendapatkan nomer pendaftaran 444 dari 1500 orang peserta seleksi catar akmil di wilayah jawa tengah. Kevin menganggap nomer tersebut adalah nomer cantik sehingga ia berharap dengan nomer 444 itulah ia bisa lolos ke tahap selanjutnya. Tes pertama yang akan kevin jalani yaitu tes pemeriksaan kesehatan. Sebelum ia berangkat menuju ke Kodam kevin selalu meminta doa restu dari kedua orangtuanya terutama sang ibu, meminta agar ia dilancarkan dan dimudahkan serta diberikan kelolosan dalam tiap tes yg dijalani. Ia percaya doa sang ibu adalah kekuatan yang sangat luar biasa dan akan membawa keberuntungan dan keajaiban dalam setiap apa yg ia hadapi. Dalam Tes Kesehatan kevin melalui semuanya denganj baik, dalah satu kekurangan kevin waktu itu adalah matanya yg agak rabun atau minus akan tetapi 3 bulan sebelum tes dimulai k