Skip to main content

Karier Militerku

     CATAR

        Diawali dengan mendaftarkan diri dengan membawa berkas ke AJENDAM IV DIPONEGORO, saat itu kevin mendaftar dengan masih menggunakan seragam SMAnya, dengan mendapatkan nomer pendaftaran 444 dari 1500 orang peserta seleksi catar akmil di wilayah jawa tengah. Kevin menganggap nomer tersebut adalah nomer cantik sehingga ia berharap dengan nomer 444 itulah ia bisa lolos ke tahap selanjutnya. Tes pertama yang akan kevin jalani yaitu tes pemeriksaan kesehatan. Sebelum ia berangkat menuju ke Kodam kevin selalu meminta doa restu dari kedua orangtuanya terutama sang ibu, meminta agar ia dilancarkan dan dimudahkan serta diberikan kelolosan dalam tiap tes yg dijalani. Ia percaya doa sang ibu adalah kekuatan yang sangat luar biasa dan akan membawa keberuntungan dan keajaiban dalam setiap apa yg ia hadapi. Dalam Tes Kesehatan kevin melalui semuanya denganj baik, dalah satu kekurangan kevin waktu itu adalah matanya yg agak rabun atau minus akan tetapi 3 bulan sebelum tes dimulai kevin sudah mengatasinya dengan melakukan operasi Lassik Mata di Jogja Lassik Center rumah sakit Dr. Yap. Akhirnya ia pun dinyatan memenuhi syarat dalam aspek kesehatan dan lanjut untuk mengikuti tes Fisik atau sering disebut tes kesegaran jasmani. Tes tsb meliputi Lari, Renang, Pullup, Pushup, Situp termasuk dengan Shuttlerun. Karena jauh jauh hari ia sudah mempersiapkan dengan baik maka dalam Tes kesegaran jasmani tersebut kevin Kembali Lolos dan berhak Mengikuti Tes Psikologi.

    Dalam tes Psikologi kevin tidak terlalu kawatir karena ia sudah mempernah mengikuti pelatihan psikologi di Jogja kurang lebih selama 1 minggu. Tes psi dapat dilalui kevin dengan baik dan pengumuman siapa saja yg akan lolos akan ditentukan di pantohir. Dalam sidang pantohir akumulasi tes dari kesehatan,fisik dan psikologi akan diakumulasi untuk melanjutkan tahap seleksi ke tingkat Panda dan berangkat ke Rindam IV magelang. Dalam Pantohir tsb kevin akhirnya lulus dan hanya menyisakan 60 orang yang akan mengikuti tes tingkat Panda. Selang 3 hari kevin akhirnya berangkat ke magelang untuk tes tk panda. Dalam seleksi tk Panda kevin mendapatkan nomer peserta 33 dan ia menganggap nomer cantik tsb merupakan keberuntungan atas doa dari ibunya. Di tes tk panda akan mengulang materi yang sama meliputi tes kesehatan,fisik maupun psikologi dan ditambah 1 materi tes yang baru yaitu tes Wawancara Mental Idelogi. Tes tersebut disebut sebut adalah tes yang banyak mengagalkan catar pasalnya disana banyak jebakan dan kemampuan pengetahuan mengenai ideologi pancasila akan benar2 diuji termasuk pengetahuan mengenai sejarah G30S/PKI dan bagaimana menyikapinya. dalam Tes MI tsb diluar dugaan kevin berhasil meraih peringkat 1. Sejak Sma kevin memang sangat antusias dlm pelajaran sejarah sehingga it menjadi modal dalam tes MI itu. Setelah selesai semua rangkaian tes kevin pun dinayatakan lulus yang menyisakan 25 peserta yang akan diberangkatkan ke AKMIL magelang untuk mengikuti tes akhir yaitu TES seleksi Tingkat PUSAT.

    Kevin segera melakukan packing barang2 yang akan disiapkan dlm menghadapi seleksi tk pusat tersebut. Ia selalu minta doa restu selalu kepada kedua orangtuanya karena kevin percaya doa orangtuanya lah yg akan membawa kevin mencapai apa yang ia cita citakan selama ini. Kali ini kevin diantarkan ke Kodam oleh orangtuanya, berbeda saat tes2 sebelumnya yang kevin cenderung mandiri berangkat seorang diri. Setelah berpamitan akhirnya kevin menaiki bis bersama dengan 24 peserta lainnya yg bertujuan menuju ke AKMIL MAGELANG. sesampainya disana kevin bertemu dengan catar perwakilan dari sabang hingga merauke, mereka adalah puta putri terbaik dari daerahnya masing2. total semua catar yang mengikuti tes tk pusat ini sekitar 600 orang. kevin mengikuti semua rangkaian seleksi dengan cukup baik dan tibalah saat sidang pantohir akhir yang diambil oleh KSAD waktu itu yaitu Jendral TNI Mulyono. Akhirnya diputuskan sebanyak 230 orang dari 600 orang telah lulus dan berhak mengikuti pendidikan menjadi taruna akmil. Dalam tes tk pusat tersebut kevin berhasil mendapat nomer rangking 111 dari 230, bukan angka yang baik tapi cukup cantik dan buah dan doa yang selalu orangtua kevin panjatkan dalam mengiringi perjuangan anaknya. Kevin blm sempat bertemu orangtuanya setelah pengumuman dan ia langsung akan mengikuti pembukaan pendidikan dan akan ditempa sebagai seorang prajurit sejati dikawah Candra Dimuka. Lembah Tidar Pintu Gerbang Pengabdian Seorang Perwira...

Lanjut Di Cerita Taruna

Comments

Popular posts from this blog

Karier Umum Ku

     Saya akan menceritakan kisah perjalanan hidup seseorang yang merupakan abang saya sekaligus atasan saya yang bernama Kevin Maulana Rosyidi berpangkat Letnan Dua.          Langsung saja awal mula Kevin lahir di Magelang, 3 Mei 1999. Kevin merupakan anak pertama dari 3 bersaudara dari pasangan Bapak M. Nasir yang berprofesi sebagai prajurit TNI AD yang sekarang sudah pensiun dan Ibu Sugiarti yang berprofesi sebagai PNS guru bidang studi bahasa inggris.         Kevin memiliki 2  adik, yang pertama laki laki bernama Raja Karomaen dan yang kedua perempuan bernama Grace Almahira. Kevin lahir pada saat Ayahnya dinas di Ambon, Jadi Kevin terlahir tanpa seorang Ayah disampingnya hingga selama 3 tahunlah awal mula Kevin bertemu dengan Ayahnya walau sempat asing dimataNya. bahkan dia sempat memanggil nama ayahnya dengan panggilan "Om Tentara"      Kevin sudah terbiasa jauh dari Ayahnya semenjak Kevin lahir, Kevin tinggal di salah satu Batalyon di Kota Magelang yaitu  Yon Arteleri M

Suka Duka Jadi Prajurit"

  Menjadi prajurit TNI memang tidak mudah. Selain diwajibkan memiliki ketrampilan militer dan disiplin tinggi, mereka juga harus siap untuk ditugaskan di manapun. Baik itu ke daerah konflik ataupun ke daerah pinggiran Indonesia untuk menjaga perbatasan wilayah Republik kita. Terutamanya prajurit penjaga perbatasan Indonesia. Selain fisik, mereka juga harus menyiapkan mental mereka dengan matang untuk dapat melalui tantangan yang ada saat menjalankan tugasnya. Saat ini dirasakan Prajurit TNI dari Batalyon 143/Tri Wira Eka Jaya, yang saat ini bertugas di wilayah timur Papua. Jauh dari Keluarga Ini adalah hal yang pasti akan dialami oleh para prajurit TNI, di mana mereka harus bertugas ke luar dan berpisah jauh dari keluarga mereka. Hal yang sama juga dihadapi oleh para prajurit yang akan bertugas sebagai penjaga perbatasan. Namun bagi mereka, tantangannya bukan hanya itu saja. Selain harus berpisah dengan keluarga terkasihnya dalam waktu yang cukup lama, mereka juga sebagian pos kesulita