Skip to main content

SNOW WHITE QUEEN



SNOW WHITE


Pada zaman dahulu, berdirilah sebuah kerajaan yang dipimpin oleh seorang ratu yang kejam dan sombong, Ravenna. Dia memiliki sebuah cermin ajaib yang mampu menjawab semua pertanyaannya.

Pada suatu hari, Ravenna sedang berbicara dengan cermin ajaib.

 

Ratu  : Wahai cermin ajaib !! Katakan padaku, siapa yang paling berkuasa di atas

negeri ini?

Cermin  : Hanya kaulah, Ratuku.

Ratu : *tertawa* Bagus !! Dan katakan padaku siapa wanita paling cantik yang ada di jagad raya ini?

Cermin  : Maaf ratuku, tapi wanita tercantik adalah....

Ratu : Apa? Jadi maksudmu?

Cermin : Snow White. Dia adalah tercantik diantara semuanya.

Ratu  : Tidak mungkin anak pembawa sial itu. Bagaimana mungkin ?

Cermin : Tapi itulah kenyataannya ratuku.

Ratu  : Tidak ! Tidak akan ku biarkan Snow White menyaingiku ! Tidak akan ! Pemburu !!! Pemburu !!!

 

Pemburu : Ya ratu.

Ratu : Bunuh Snow White sekarang juga.

Pemburu : Hah ? Sekarang ratu ?

Ratu  : Sekarang juga. Apa mau kau yang aku bunuh?

Pemburu : Hmmm.. Sekarang ya ratu?

Ratu  : Dasar pemburu tidak berguna. Lebih baik aku beristirahat

 

Sang Ratupun tertidur, sialnya percakapan antara Ratu, cermin, dan pemburu diketahui oleh Snow White. Snow White pun langsung bergegas mencari cara agar dapat melarikan diri.

 

Snow White : *mengendap-endap*

Pemburu : Mau kemana gadis manis ?? Kau tak bisa lari dariku.

 

Snow White pun mencari cara agar mengelabuhi si pemburu.

 

Snow White : Hey lihatlah *menunjuk timur*

Pemburu : *Melihat yang ditunjuk Snow White* Ada apa ?

Snow White : HAHAHAHA Dasar pemburu bodoh.

Pemburu : Mau kemana kauu ?? Ah sial tidak tertangkap.

 

Si pemburupun kembali ke istana dan Snow Whitepun tersesat di hutan larangan. Dia sangat takut dengan banyak suara yang menakutkan.

 

Snow White : Dimana aku? Oh tidak ternyata aku tersesat. Tuhan, tunjukkan jalan untukku.

 

Tiba tiba terdengan suara dari para kurcaci.

 

Snow White : Oh sial. Itu kurcaci pemakan manusia. *bersembunyi dibalik pohon*

Kurcaci 1 : *menari dengan gembira* husttttt Apa kalian mencium bau manusia ?

Kurcaci 2 : Yaaaaaaaa

Kurcaci 3 : Aku juga mencium *memukul bahu kurcaci 2*

Kurcaci 2 : Lihattttt apa ituu !! *menunjuk ke arah snow white*.

 

Ketiga kurcaci itu mendekati snow white. Dan .........

 

Kurcaci 1 : Duarrrrrrrrr

Snow White : *kaget* Teriakkk aaahhhhhhh

Kurcaci 3 : Diam *marah*

Snow white : Jangan makan akuu !!! Jangan makan aku!!!

Kurcaci 2 : Dia bilang kita ingin memakan dia ?? Hahaha

Kurcaci 3 : Padahal kan kita VEGETARIAN HAHAHAHA

Snow White : Benarkah? Apa bisa aku tinggal bersama kalian?

Kurcaci 1 : Tungguu , *menjauhi Snow White *

Kurcaci 2 : Hompimpa alayihum gambreng

Kurcaci 2 : Ya kau !! *menunjuk kurcaci 1 *

Kurcaci 1 : Yakau !! *menunjuk kurcaci 3

Kurcaci 3 : Baiklahhhhh

 

Pergi ke arah Snow White

 

Kurcaci 3 : Selamattt

Kurcaci 1 : Kamu mendapat tiga “Ya” dari kami.

Snow White : Jadiii ? Bingung

Kurcaci 2 : Kamu bisa tinggal bersama kamii..

Snow White : Benarkahhh?? Terimakasihh !!! *Menarik tangan kurcaci*

 

Dan semenjak itu, Snow White menjadi bagian dari keluarga para kurcaci. Sedangkan di kerajaan si pemburu berusaha untuk memberi informasi kepada Ravenna.

 

Pemburu : Ratuuuu..... Ratuuu

Ratu  : Apa ? Snow White sudah dibunuh?

Pemburu : Snow White.. Dia kabur ratuuuu

Ratu : Sudahlah. Aku muak dengan alasanmu. Mulai sekarang kau saya pecat.

Pemburu : *berbalik badan * Dasar ratu...

 

Tiba tiba ratu berubah pikiran. Dan mendapatkan ide.

 

Ratu  : Saya minta maaf. *mengulurkan tangan*

Pemburu : *hendak mencium tangan ratu* maaf ratu

Ratu : Ya. Ya. Dulu kau seorang penata rambut bukan? Bagaimana jika sekarang kau menata rambutku menjadi indah.

Pemburu : Baiklah ratu. Saya siap

Ratu  : Sudahlah sekarang kau pergi dariku. Jika ku butuhkan baru kau datang.

Pemburu : Baiklah ratu. *pergi meninggalkan ratu*

Ratu  : Jika dia tidak bisa membunuh Snow White. Biar aku yang membunuhnya. Wahai cermin ajaib. Tunjukkan dimana Snow White sekarang?

Cermin : Dia tinggal bersama para kurcaci ratuku.

Ratu  : Bagus..

Cermin : Apa yang ingin kau lakukan ratuku?

Ratu  : Aku akan menjadi penjual apel. Dan akan ku paksa Snow White memakan apel itu.

 

Ravenna pun memulai rencana jahatnya. Ketika Ravenna sedang berjalan dekat rumah kurcaci, salah seorang kurcaci mengenali Ravenna. Tetapi Kurcaci itu terlihat gagap dan kedua temannya menghiraukannya.

 

Ratu : *mengetuk pintu*

Snow White : Siapa disana

Ratu : Aku hanya seorang penjual apel.

Snow White : Maaf aku tidak lapar.

Ratu : Jangan tolak apel ini, apel ku masih banyak..

Snow White : Tapi....  Silahkan masuk

Ratu : Tidak. Kau hanya perlu memakan apel ini.

Snow White : Tpi, kurcaci berkata

Ratu : Ayolah lupakan. Mari cobalah.

Snow White : * menggigit apel dan memakannya*

Ratu : *tersenyum*

Snow White : *jatuh*

Ratu : Akhirnya kamu benar benar mati HAHAHAHA

 

Kematina snow white memberikan firasat buruk kepada kurcaci yang sedang bekerja.

 

Kurcaci 1 : Kenapa jadi keinget snow white ya ?

Kurcaci 2 : Ra.... Tu......

Kurcaci 3 : Apa ? Lebih baik kita pulang kerumah.

 

Merekapun kembali kerumah. Dan melihat snow white jatuh lemah tak berdaya . *menangis*

 

Kurcaci : Tidakkkkkk

 

Tiba tiba terdengarlah suara kuda si pangeran.

 

Kurcaci : Itu si pangeran.

Pangeran : Apa yang terjadii? Aku mencintaimu

*Pangeran menyentuh rambut Snow White* pangeran memanggil nama snow white dan meneteskan air matanya.

Hal mustahil pun terjadi dan Snow White tersadar

 

 

Snow White : Siapa kamu?

Pangeran : Aku pangeran William.  Kita bertemu saat kamu di hutan. *membantunya berdiri* Apakah kamu mau menjadi kekasihku dan menikah denganku?

Tiba tiba Ravenna datang.

Lalu pangeran menusuknya dan memninta agar tidak mengganggu snow white lagi.

 

Ravenna : Baik aku tidak akan menggangu kalian lagi.

Ravenna : Penata rambut mari kita pulang.

Pemburu : Baiklah ratu, *sambil memegang rambut ratu*

 

Lalu Pangeran hidup bahagia dengan Snow White.

Sedangkan ratu tak bahagia selama penata rias masih ada.

Ratu : Kau apakan rambutku ini! Dasar penata rias tak berguna.

Comments